Mengenal Pertumbuhan Mikrobial di Bahan Baku dan Pakan
Disusun oleh : drh. July Abdul Salam
Marketing Feed Additive PT.Novindo Agritech Hutama
Kadar air dari bahan baku kering dan pakan lengkap ayam utamanya dibawah 13%. Sehingga, ketika pakan disimpan di lingkungan yang dingin dengan kelembaban relative (RH) sekitar 70%, kapang umumnya tidak tumbuh. Namun, ketika penyimpanan dilakukan secara lama atau pakan disimpan pada musim hujan atau panas, pakan menyerap kelembaban, dan kadar air di pakan bisa mencapai 15% bergantung pada kondisi penyimpanan.
Saat kadar air di pakan meningkat, kapang di pakan menjadi teraktivasi dan tumbuh subur, menyebabkan kehilangan banyak nutrisi di dalam pakan serta perubahan rasa. Selain itu, beberapa jenis spesies kapang memproduksi substansi beracun seperti aflatoxin dan racun ini dapat menyebabkan efek merugikan terhadap unggas.
Berikut tabel hubungan pertumbuhan beberapa kapang terhadap RH dan kelembaban bahan baku :
Terdapat asumsi bahwa kapang umumnya lebih mudah tumbuh pada temperatur yang lebih tinggi, pada pellet dan pada pakan dengan ukuran partikel yang lebih kecil. Asumsi ini ternyata tidak seluruhnya benar.
Berikut data beberapa kapang yang tumbuh pada pakan dan memproduksi mikotoksin :
Dari data diatas terlihat walaupun Fusarium sp. bersifat pra panen, artinya hanya bisa menginfeksi jagung / gandum atau bahan baku lain pada saat tumbuh di tanah dan tidak menginfeksi pakan, namun terlihat bahwa kapang juga mampu tumbuh pada suhu dingin.
- Kebutuhan Air Untuk Jamur dan Bakteri Tumbuh :
Jamur dan bakteri membutuhkan air untuk absorbsi nutrisi dan aktivitas metabolik normalnya. Secara teori, kebutuhan air untuk bakteri dan jamur diukur dengan satuan aktivitas air / water activity (aw). Aktivitas air disetarakan dengan 1/100 ekuilibrium kelembaban relatif ketika diekspresikan sebagai persen.
Berikut nilai aktivitas air dan hubungannya terhadap aktivitas mikrobial :
Terlihat bahwa aktivitas air pada nilai 0.6 dipakai sebagai limit bawah untuk pertumbuhan mikrobial. Nilai aktivitas air dibawah 0.55 menyebabkan semua aktivitas metabolik rusak dan DNA sel terdenaturasi.
Efek pada Utilisasi Pakan :
Kapang menyebabkan kerusakan hepar, disfungsi imun, dan beberapa problem produktivitas lainnya pada hewan. Sebagai tambahan, kapang juga menunjukkan memiliki efek terhadap availabilitas nutrisi pakan dengan mengurangi aktivitas enzim pankreatik dan hepatik, menurunkan absorbsi pakan dan meningkatkan eksresi nutrisi. Ketika kapang mulai memproduksi mikotoksin, efeknya dapat menjadi memburuk. Mikotoksin dapat menyebabkan penurunan feed intake atau feed refusal, menurunkan absorbsi nutrisi dan manyababkan metabolism terganggu, merubah sistem endokrin dan eksokrin, serta mensupresi fungsi imun.
Sapi memiliki kemampuan untuk merubah beberapa mikotoksin menjadi bentuk yang kurang toksik, sedangkan hewan monogastrik tidak mampu. Hal ini menyebabkan efek mikotoksin pada babi dan unggas menjadi sangat parah. Walaupun demikian, sapi yang sedang bunting dan anakan sapi lebih rentan terhadap kapang dan dapat menyebbkan aborsi, bovine interstitial pneumonia atau estrogenism.
- XF Superfine
Salah satu cara optimal dan terbukti untuk menekan pertumbuhan jamur dan bakteri adalah menggunakan asam organik. XF Superfine merupakan campuran dari tiga jenis asam organik. Sodium proprionat dan benzoat yang memiliki efek kuat terhadap jamur dan kalsium format yang memiliki efek kuat terhadap bakteri. Selain itu, XF Superfine memiliki beberapa keunggulan seperti memiliki kandungan asam organik yang tinggi (75%), tidak korosif karena bentuk garam, mudah diaplikasikan dan stabil di premiks.
Sumber Pustaka
Esmail, Salah H. 2017. Moulds in feed: Know how to prevent them. All About Feed Article.
Takashima, Kousuke. Kondo, Sueo. Mold Inhibitors. Japanese Society of Animal Science Report, 49, 578 (1978).