Mengenal Lebih Dekat Probiotik
Penggunaan antibiotik di industri peternakan terutama di peternakan unggas sudah umum digunakan. Umumnya pemberian antibiotik melalui air minum dilakukan sebagai tindakan upaya pencegahan atau pengobatan terhadap suatu penyakit. Sedangkan pemberian antibiotik melalui pakan sebagai tindakan pemacu pertumbuhan atau antibiotic growth promoters (AGP). Namun aplikasi pemberian antibiotik ini bukanlah suatu hal yang pasti, masih bisa disesuaikan dengan jenis dan formulasi dari antibiotik itu sendiri.
Pada dasarnya, pemberian AGP berfungsi untuk menyeimbangkan jumlah bakteri di pencernaan, dimana bakteri non-patogen jumlahnya selalu lebih banyak dibandingkan bakteri patogen.
Penggunaan antibiotik yang tidak bijak serta penggunaan satu jenis AGP pada pakan ternak dalam periode waktu lama merupakan salah satu faktor terjadinya resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR), kondisi dimana mikroorganisme mampu bertahan terhadap pengobatan antimikroba (antibiotik).
AMR menimbulkan kerugian yang sangat besar seperti kegagalan pengobatan terhadap suatu penyakit, kerugian ekonomi dan dapat bertindak sebagai sumber bakteri atau gen resisten (termasuk bakteri zoonosis) yang dapat menimbulkan resiko kesehatan bagi manusia akibat residu antibiotik dalam daging dan telur.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah merekomendasikan pengembangan dan penggunaan metode alternatif yang ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit pada unggas dan hewan penghasil pangan lainnya untuk mengatasi ancaman Antimicrobial Resistance. Salah satu bahan alternatif penggantinya adalah probiotik.
WHO/FAO 2001 menyatakan “Probiotics are live microorganisms that, when administered in adequate amounts, confer a health benefit on the host”. Dari pernyataan tersebut probiotik bisa diartikan sebagai mikroorganisme hidup yang ketika diberikan dalam jumlah tertentu memberikan keuntungan kesehatan terhadap yang mengkonsumsinya.
Probiotik dapat memberi manfaat bagi tubuh dengan cara memicu pertumbuhan bakteri baik baru, yang hilang karena pengobatan antibiotik. Probiotik juga membantu menekan bakteri buruk dalam pencernaan yang dapat menimbulkan gangguan, serta menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan buruk.
Berbagai macam jenis probiotik yang sering digunakan antara lain Lactobacillus, Lactococcus, Bifidobacterium, Pediococcus, Streptococcus thermophilus dan Bacillus. Setiap jenis probiotik memiliki fungi dan tugasnya masing-masing.
Strain bakteri asam laktat (Lactobacillus) merupakan kelompok bakteri yang mampu mengubah karbohidrat dalam bentuk glukosa menjadi asam laktat. Selain itu, strain bakteri asam laktat mampu mengubah siklus enterohepatik dan mengurangi kolesterol melalui asimilasi kolesterol makanan ke dalam sel bakteri. Asam laktat yang berupa hasil metabolisme dari strain bakteri ini dapat membantu menurunkan pH pada saluran pencernaan.
Sedangkan strain bakteri spora (Bacillus) merupakan kelompok bakteri yang dapat menghambat konversi uric acid menjadi ammonia. Strain bakteri ini memanfaatkan uric acid tersebut sebagai zat nutrisinya. Selain itu, Bifidobacteria
bermanfaat meringankan gejala sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome) dan Streptococcus thermophilus dapat memproduksi enzim laktase.
Probiotik dapat meningkatkan pemeliharaan dan fungsi barrier epitel usus, hal ini disebabkan karena probiotik dapat mencegah proliferasi dari mikroorganisme patogen dengan melalui persaingan pemanfaatan nutrisi yang tersedia. Probiotik juga dapat mengasimilasi kolesterol yang ada dalam saluran pencernaan untuk digunakan sebagai bahan metabolisme seluler mereka sendiri, sehingga mengurangi jumlah kolesterol yang akan diabsorbsi oleh host.
Namun efek probiotik juga dapat menghasilkan efek yang berbeda tergantung dengan jenis dan dosis sediaan sebagai suplementasi.
Komposisi flora pada hostnya, keseimbangan mikroflora normal di saluran pencernaan, dan peningkatan aktivitas enzim pencernaan dapat menyebabkan penurunan produksi ammonia.
Dengan kelebihan serta keuntungan yang didapatkan dalam menggunakan produk suplementasi kombinasi probiotik, maka pilih dan gunakan produk yang terdiri dari berbagai kombinasi probiotik dengan jumlah konsentrasinya yang tinggi. Dikarenakan semakin banyak kombinasi probiotik yang tersedia dan semakin banyak jumlah konsentrasinya, efek yang dihasilkan akan semakin baik.
Protexin Concentrate merupakan produk probiotik yang didistribusikan oleh Novindo dan terdaftar di Kementerian Pertanian dengan nomor pendaftaran KEMENTAN RI No. I.
16053012 FTS.1. Protexin Concentrate dengan konsentrasi ≥ 2 x 109 CFU/g (2 x 1012 CFU/kg), terdiri dari 3 jenis bakteri, yaitu Lactobacillus sp., Enterococcus faecium dan Streptococcus thermophilus. Protexin Concentrate dapat diberikan melalui pakan maupun air minum.
Dengan teknologi micro encapsulated, probiotik yang terkandung di Protexin Concentrate dapat bertahan hidup meskipun melalui proses pelleting pada suhu 900C, keadaan lingkungan yang asam hingga pH 2.0 serta air berklorin sampai level 8 ppm.