Innovative Solution for Sustainable Aquaculture

Tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap budidaya perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, baik konsumen maupun pelaku perikanan budidaya, akhirakhir ini mendorong PT Novindo Agritech Hutama untuk turut rembug memberikan solusi. Bertempat di Hotel Santika, Novindo menyelenggarakan seminar akuakultur, sekaligus launching produk Aquaform yang diselenggarakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015.

Hadir sebagai keynote speaker, Drh. Abadi Sutisna, M.Si dan Dr. Christian Lückstädt, Technical Director of ADDCON. Tak hanya dihadiri para pelaku usaha di bidang pakan ikan, seminar dan product launching yang terselenggara atas kerjasama antara Novindo dengan  ADDCON ini juga dihadiri kalangan pembudidaya. Antusiasme terhadap topik yang dibawakan pada acara yang diselenggarakan siang hingga sore hari itu bahkan menarik kehadiran peserta dari Medan, Sumatera Utara. Sebagai pembuka acara, drh. Irawati Fari, Direktur PT Novindo Agritech Hutama. Dalam sambutannya, mengatakan: “Novindo ingin ikut berkontribusi memajukan dunia perikanan, khususnya budidaya. Salah satunya dengan menggalakkan pemakaian feed additive dan obat-obatan yang benar-benar telah tersertifikasi, aman, dan layak digunakan. Dengan begitu, keamanan konsumen dalam mengonsumsi ikan hasil budidaya pun menjadi lebih terjamin,”

Peran antibiotik dalam akuakultur

Sebagai pembicara pertama, Abadi Sutisna memaparkan kondisi perikanan budidaya saat ini, di mana sebelumnya penggunaaan antibiotik merupakan salah satu upaya menjaga stabilitas produksi. Menurutnya, penggunaan antibiotik untuk akuakultur ditujukan dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh kuman, sekaligus mempercepat pertumbuhan ikan (growth promotor). Dengan begitu, angka kematian ikan bisa dikurangi. Namun, Adanya pembatasan terhadap penggunaan antibiotik growth promotor (AGP) menuntut adanya solusi alternatif untuk keberlanjutan usaha budidaya. Diperlukan alternatif pengganti AGP yang memiliki efikasi atau tingkat kemanjuran yang baik, tidak menimbulkan efek samping, tidak menimbulkan residu, tidak menyebabkan resistensi, bahannya mudah didapat, dan cara penggunaannya mudah. Dari beberapa alternatif yang ada, acidifier atau asam organik dapat menjadi salah satu alternatif pilihan.

Asam organik dalam budidaya perikanan tropis

Pada sesi berikutnya, Christian Lückstädt, Technical Director of ADDCON, menjabarkan penggunaan asam organik dalam dunia perikanan budidaya. Diawali dengan posisi penting perikanan budidaya, Christian mengungkapkan data statistik FAO  yang menyatakan bahwa pertumbuhan budidaya ikan mencapai 9% pada tahun 1950. Pada tahun 2009, pertumbuhan perikanan budidaya naik menjadi 45% dengan hasil panen sebesar 55 juta ton, sedangkan perikanan tangkap menghasilkan 67,9 juta ton. Diperkirakan, pada masa depan pertumbuhan perikanan budidaya naik menjadi 62% dengan hasil 93,6 juta ton. Seiring dengan tumbuhnya kesadaran dari konsumen maupun produsen bahwa penggunaan AGP meningkatkan risiko resistensi, Eropa tidak mengijinkan impor spesies akuakultur yang mengandung residu AGP. Sebagai upaya untuk mempertahankan budidaya yang berkelanjutan, digunakan asam organik sebagai alternatif feed additive. Bukan tanpa maksud, penggunaan asam organik dalam akuakultur memberikan beberapa keuntungan. Bagi ikan dan udang, asam organik menciptakan kondisi pencernaan yang tidak disukai oleh bakteri patogen, meningkatkan daya cerna terhadap protein dan mineral, serta mempercepat pertumbuhan. Sementara pada pakan, keberadaan asam organik melindungi bahan baku dan pakan jadi dari penurunan kualitas akibat aktivitas bakteri dan jamur. Cara kerja antimikrobial asam organik pada bakteri bekerja dengan menurunkan pH di  saluran pencernaan dan menekan pertumbuhan bakteri gram positif dan efek bakterisidalnya akan membunuh secara langsung bakteri patogen gram negative.

AQUAFORM, acidifiers andalan ADDCON

Kandungan Formic Acid dalam AQUAFORM memiliki nilai MIC yang paling kecil
terhadap berbagai macam bakteri patogen jika dibandingkan dengan organic acid
lainnya dan memiliki struktur dan berat molekul yang lebih kecil sehingga daya
kerjanya dalam membunuh bakteri patogen dan menurunkan pH lebih optimal.

Acid Formula Besar Molekul (g/mol)
Formic HCOOH 46.03
Acetic CH3COOH 60.05
Propionic CH3CH2COOH 74.08
Butyric CH3CH2CH2COOH 88.12
Lactic CH3CH(OH)COOH 90.08
Sorbic CH3CH:CHCH:CHCOOH 112.14
Fumaric COOHCH:CHCOOH 116.07
Citric COOHCH2C(OH)(COOH)CH2COOH 192.14

Produk ini diproduksi oleh ADDCON, Jerman sebagai feed additif dari golongan non
antibiotik yang merupakan solusi efektif untuk:

  • Memacu pertumbuhan secara signifikan.
  • Meningkatkan konversi pakan, sehingga menghemat biaya pakan.
  • Memberikan efek antimikrobial yang kuat untuk mengurangi dampak infeksi
    bakteri seperti Vibrio, Streptococci, dan Aeromonas.
  • Menurunkan mortalitasKeunggulan lainnya, AQUAFORM tidak mengandung residu dan telah dipatenkan, bahkan bahan-bahannya telah mendapatkan persetujuan dari Uni Eropa. Tidak heran, jika NOVINDO memilih produk berkualitas produksi ADDCON ini untuk didistribusikan.

Ditanya mengenai keunggulan produk Aquaform lainnya, Drh. Yana Ariana, Marketing Team feed additive Novindo, mengatakan bahwa produk AQUAFORM merupakan produk yang memang diformulasi khusus digunakan untuk akuakultur. “Berbeda dengan produk acidifier lainnya yang memiliki kandungan asam sekitar 20 – 40%, formulasi paten dari ADDCON memungkinkan kandungan formic acid dalam AQUAFORM sebesar 75% dengan struktur diformate (double salt). Sehingga produk ini dapat diberikan dengan dosis yang lebih kecil dibandingkan produk acidifier lainnya. Yana menambahkan: “Aquaform telah banyak digunakan secara luas untuk ikan dan udang di berbagai negara negara, terutama di Asia dan Amerika Latin. Selain itu, pengujian produk ini telah banyak dilakukan pada berbagai macam jenis ikan dan udang. Hasilnya, AQUAFORM menunjukan hasil yang signifikan terhadap pertambahan berat badan, penurunan mortalitas dan perbaikan efisiensi pakan. Kami yakin produk ini dapat menjadi salah satu jawaban untuk produksi akuakultur yang bertanggung jawab dan berkelanjutan” Setelah sesi diskusi yang dipandu oleh Drh. Abadi sutisna, acara ditutup dengan pembagian door prize untuk peserta. (YA/Info Aquaculture Adv)