Fishform Plus

Alternatif Pengawet Bahan Baku Ikan Pengganti Formalin

 

Industri Tepung Ikan

Hampir sepertiga dari total ikan di dunia tidak sepenuhnya digunakan untuk konsumsi manusia secara langsung, tetapi beberapa dikonversi menjadi tepung ikan atau minyak ikan yang digunakan dalam komposisi pakan ternak (Lückstädt dan Kühlmann, 2010). Sumber protein utama dari pakan ikan umumnya masih mengandalkan pada penggunaan tepung ikan. Ketersediaan pakan dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ikan akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Ikan membutuhkan keseimbangan kombinasi asam amino essensial dan non essensial, mineral, serta karbohidrat untuk energi. Kombinasi protein alami berkualitas tinggi pada pakan hanya bisa didapatkan dari tepung ikan (Rahim et al. 2017).

Kesegaran ikan akan menurun sejalan dengan meningkatnya kandungan nitrogen yang mudah menguap.  Menurut (Lückstädt and Kühlmann, 2010), bahwa standar TVBN yang baik untuk industri tepung ikan pada daerah subtropis berkisar 40 mg/100g ikan dan pada daerah tropis berkisar  120 mg/100g ikan. Di Indonesia, standar TVBN untuk tepung ikan ditetapkan berdasarkan SNI 2715:2013 untuk jenis  mutu A maksimal 150mg/100g massa ikan.

Bahaya Pengawetan dengan Formalin

Pengawetan yang umum digunakan untuk mencegah kerusakan kualitas ikan yaitu menggunakan es balok. Namun kendala yang banyak dihadapai nelayan yaitu butuh jumlah yang cukup banyak dan harganya mahal. Hal tersebut menyebabkan nelayan menggunakan zat kimia yang berbahaya seperti formalin sebagai pengganti es balok karena lebih murah dan dapat mengawetkan ikan dalam waktu yang lama. Penggunaan formalin sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh manusia dan hewan karena bersifat karsinogenik. Selain itu, formalin juga dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada daging ikan dan penurunanan kandungan protein (Apituley, 2009)

Alternatif Pengawet

Kualitas tepung ikan di Asia Tenggara tidak sebaik kualitas tepung ikan dari Peru atau Chili. Penyimpanan dengan asam organik mungkin akan menjadi solusi untuk memperbaiki kulitas tepung ikan tersebut (Luckstadt and Kuhlmann, 2010). Beberapa penelitian telah membuktikan efek peningkatan kualitas tepung ikan yang ditambahkan dengaan asam pada bahan baku ikan (Christiansen and Lückstädt, 2008).

ADDCON telah mengembangkan alternatif pengawet untuk bahan baku ikan segar yang diaplikasikan untuk industri tepung ikan. Fishform plus merupakan campuran antara kalium diformat, antioksidan dan penghambat korosi sebagai pengawet bahan baku ikan. Dimana dengan pemberian Fishform Plus kadar TVBN dalam ikan bisa ditekan selama 40 jam untuk mencapai nilai TVBN 120 mg/100g dengan dosis 0.75% (Luckstadt and Kuhlmann, 2010).

 

Sumber referensi:

Apituley D.A.N. 2007. Pengaruh penggunaan Formalin terhadap Kerusakan Protein Daging Ikan Tuna (Thunnus sp). Jurnal Agritech vol 29 No.1.

Christiansen and Lückstädt C, Potassium Diformate in Sandell and Sardines. 2008. World Aquaculture Society.

Luckstadt C and Kuhlmann K. 2010. Fresh Fish for High Quality Fish Meal.  AQUA Culture Asia Pacifik Magazine.

Rahim et al. 2017. Fish Meal: Production and Quality assessment for Aqua Feed Formulation in Pakistan. J. Zoology. Vol 49(1)