AGAL-PRO : SOLUSI ENZIM KHUSUS UNTUK NUTRISI TERNAK
Rizal Iqhbal Putra
Senior Marketing Executive Feed Additive
PT Novindo Agritech Hutama
Dalam peternakan modern, penggunaan enzim eksogen dalam pakan semakin umum untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan peternakan. Enzim berperan penting dalam mendukung kesehatan, efisiensi pakan, pertumbuhan, dan produktivitas ternak. Disamping itu, enzim membantu ternak mencapai potensi maksimalnya seperti dengan meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrisi, mengurangi limbah serta mendukung keseimbangan mikroba usus. Enzim sendiri merupakan protein yang bertindak sebagai katalis biologis, mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh, terutama dalam proses pencernaan dan metabolism (Cozanet et al., 2017). Berikut adalah beberap peran utama enzim pada hewan ternak:
- Meningkatkan Kecernaan Pakan
Enzim pencernaan membantu hewan ternak mencerna dan memanfaatkan nutrisi dari pakan secara lebih efisien. Beberapa enzim pencernaan yang umum digunakan adalah:
- Amilase: Menguraikan pati menjadi gula sederhana seperti glukosa, sehingga meningkatkan penyerapan karbohidrat. Ini penting untuk memberikan energi bagi ternak, terutama unggas dan babi.
- Protease: Memecah protein dalam pakan menjadi asam amino yang dapat diserap oleh tubuh. Dengan memecah protein lebih baik, ternak bisa memanfaatkan protein pakan lebih efisien untuk pertumbuhan dan produksi.
- Lipase: Berfungsi dalam pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Ini penting dalam penyerapan energi dari lemak yang terkandung dalam pakan. (Advance Nutrition and Human Metabolism, Groper et al., 2009)
- Meningkatkan Efisiensi Pakan
Enzim juga membantu memaksimalkan penggunaan nutrisi yang terkandung dalam bahan pakan, termasuk bahan yang sulit dicerna. Ini berarti hewan bisa mendapatkan lebih banyak nutrisi dari pakan yang sama, mengurangi biaya pakan dan meningkatkan konversi pakan.
- Xilanase dan fitase: Enzim ini memecah komponen non-pati polisakarida dan fitat, yang umumnya tidak dapat dicerna oleh hewan. Fitat, misalnya, adalah bentuk penyimpanan fosfor dalam biji-bijian, tetapi sulit diakses oleh enzim alami ternak. Fitase membantu melepaskan fosfor sehingga dapat diserap, mengurangi kebutuhan akan suplemen fosfor dalam diet ternak.
Dengan memecah komponen-komponen yang sulit dicerna ini, enzim memungkinkan ternak menyerap lebih banyak nutrisi dari pakan yang mengandung bahan berserat tinggi, seperti dedak atau biji-bijian.
Picture 2. Jenis-jenis karbohidrat dan NSP
- Mengurangi Limbah dan Dampak Lingkungan
Penggunaan enzim dalam pakan ternak dapat mengurangi jumlah nutrisi yang tidak tercerna, yang biasanya akan terbuang melalui kotoran. Dengan meningkatnya efisiensi pakan, jumlah limbah nitrogen dan fosfor yang dikeluarkan ke lingkungan dapat berkurang, mengurangi polusi tanah dan air akibat kegiatan peternakan. Misalnya Fitase, meningkatkan penyerapan fosfor, sehingga mengurangi jumlah fosfor yang terbuang dalam kotoran ternak. Ini membantu mencegah polusi fosfor yang dapat menyebabkan eutrofikasi di lingkungan air (Moris, 1999).
- Meningkatkan Kesehatan Usus
Enzim juga berperan dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Enzim pakan yang efektif dapat membantu mengurangi fermentasi yang berlebihan di usus besar, mengurangi produksi gas, dan mencegah masalah pencernaan seperti diare atau enteritis. Dengan meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrisi di usus halus, enzim dapat mengurangi beban kerja pada usus besar dan mengurangi risiko peradangan atau gangguan gastrointestinal.
- Mendukung Pertumbuhan dan Produktivitas
Peningkatan penyerapan nutrisi berkat enzim pencernaan memungkinkan hewan ternak tumbuh lebih cepat, menghasilkan lebih banyak susu, telur, atau daging, dengan input pakan yang lebih sedikit. Dalam sistem peternakan intensif, peningkatan produktivitas ini sangat penting untuk menjaga efisiensi dan profitabilitas. Enzim eksogen, yaitu enzim yang ditambahkan ke pakan, sering digunakan pada unggas dan babi untuk meningkatkan pertambahan berat badan harian (ADG) dan efisiensi konversi pakan (FCR), dua parameter kunci dalam menentukan kinerja produksi.
- Meningkatan Kualitas Produk Ternak
Pencernaan yang lebih baik juga berkontribusi pada kualitas produk ternak. Misalnya, dengan pemecahan lemak yang lebih efisien, kualitas daging dapat ditingkatkan karena lemak yang lebih baik didistribusikan, sehingga menghasilkan daging yang lebih lezat dan bergizi. Pada sapi perah, enzim pencernaan yang baik membantu meningkatkan produksi susu dan kandungan nutrisi seperti lemak dan protein dalam susu.
- Mengurangi Stres Pencernaan
Ternak yang tidak dapat mencerna nutrisi dengan baik akan mengalami stres metabolik karena harus mengonsumsi lebih banyak pakan untuk mendapatkan nutrisi yang cukup. Dengan memberikan suplemen enzim yang tepat, stres pada sistem pencernaan dapat dikurangi, yang berdampak positif pada kesehatan ternak secara keseluruhan.
- Memfasilitasi Pencernaan pada Hewan Muda
Pada hewan ternak muda seperti anak ayam atau anak babi, sistem pencernaan mereka belum sepenuhnya matang, sehingga mereka sering kesulitan mencerna pakan. Penambahan enzim dalam pakan dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi selama periode perkembangan awal, yang penting untuk pertumbuhan yang cepat dan sehat (Zhang et al. 2011)
Picture 2. Enzyme in Poultry Market, Adel Halbouni, World Of Animal Health & Nutrition, 2024
Disamping itu, Enzim NSP-ase berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam pakan hewan. Dengan memecah polisakarida non-pati, enzim ini membantu meningkatkan kesehatan usus, efisiensi pakan, dan produktivitas hewan ternak. Penggunaan enzim NSP-ase dalam pakan ternak menjadi semakin umum di industri peternakan modern untuk meningkatkan performa dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan peternakan. Enzim NSP-ase (Non-Starch Polysaccharide-ase) adalah enzim yang berfungsi untuk memecah polisakarida non-pati yang terdapat dalam pakan hewan (Llamas-Moya et al,. 2021). Polisakarida ini sering kali terdiri dari serat, hemiselulosa, dan pektin, yang sulit dicerna oleh hewan ternak karena kurangnya enzim pencernaan alami yang memadai di dalam saluran pencernaan mereka.
Fungsi Utama Enzim NSP-ase
- Memecah Bahan Berserat: NSP-ase dapat memecah berbagai jenis bahan berserat, seperti arabinoksilan, β-glukan, dan pektin, menjadi komponen yang lebih sederhana. Ini meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrisi di saluran pencernaan hewan.
- Meningkatkan Ketersediaan Nutrisi: Dengan memecah NSP, enzim ini membantu meningkatkan ketersediaan nutrisi, terutama energi, yang terkandung dalam pakan berbasis biji-bijian atau sisa pertanian yang mengandung serat tinggi.
- Mengurangi Visikositas: Banyak polisakarida non-pati, terutama arabinoksilan dan β-glukan, dapat meningkatkan viskositas isi usus. Ini menghambat pencernaan dan penyerapan nutrisi. NSP-ase membantu mengurangi viskositas ini, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi pakan.
- Mengurangi Limbah dan Meningkatkan Kesehatan Usus: Dengan meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrisi, NSP-ase dapat mengurangi jumlah bahan pakan yang tidak tercerna, sehingga mengurangi jumlah limbah nitrogen dan fosfor yang dihasilkan oleh ternak. Selain itu, pengurangan sisa pakan di usus juga dapat mengurangi risiko masalah pencernaan, seperti diare. (European Food Safety Authority (EFSA), 2011)
Manfaat Penggunaan NSP-ase dalam Pakan Ternak
- Peningkatan Efisiensi Pakan: Dengan meningkatkan ketersediaan energi dan nutrisi dari pakan, NSP-ase dapat membantu meningkatkan efisiensi konversi pakan (FCR), yang penting untuk pertumbuhan hewan.
- Perbaikan Kesehatan Usus: NSP-ase membantu mengurangi masalah pencernaan yang disebabkan oleh serat yang tidak terpecah, sehingga mendukung kesehatan saluran pencernaan hewan.
- Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi: Dengan meningkatkan penyerapan nutrisi dan energi, NSP-ase dapat berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih cepat dan peningkatan produksi susu, daging, atau telur.
- Mengurangi Biaya Pakan: Dengan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, penggunaan NSP-ase dapat membantu mengurangi biaya pakan, yang merupakan salah satu biaya utama dalam peternakan (European Food Safety Authority (EFSA), 2011).
Jenis Enzim NSP-ase
Beberapa jenis enzim NSP-ase yang umum digunakan dalam pakan ternak termasuk:
- Xilanase: Memecah arabinoksilan, yang merupakan komponen utama dari dinding sel biji-bijian seperti pada Soy Bean Meals (SBM)
- β-Glukanase: Memecah β-glukan, yang banyak ditemukan dalam gandum dan barley.
- Enzim α-galaktosidase adalah enzim yang berfungsi untuk memecah oligosakarida kompleks, terutama golongan galaktosida seperti rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa yang banyak ditemukan pada pakan yang berbasis kedelai seperti SBM
- Pektinase: Memecah pektin, yang dapat ditemukan dalam biji-bijian seperti SBM dan gandum.
Picture 3. Improvement ME/kg SBM by AGAL-PRO® Kerry, 2023
AGAL-PRO® merupakan solusi enzim yang mengandung α-galaktosidase, β-Glukanase dan Xilanase untuk membantu hidrolisis dinding sel karbohidrat dan polisakarida non pati (NSP) tak larut dalam biji-bijian dan bahan pakan sumber protein nabati seperti SBM. AGAL-PRO® mampu meningkatkan nilai rasio pakan unggas dengan meningkatkan avaibilitas dan secara efektif mengurangi biaya pakan. Berikut kami informasikan mengernai sediaan AGAL-PRO® :
Picture 3. Sediaan AGAL-PRO® Kerry, 2024
Refference :
Gopper, et al. 2009. Advance Nutrition and Human Metabolism. Fifth Edition. USA
Morris, T.R., 1999. Experimental Design and Analysis in Animal Sciences. CABI, Oxon, UK.
Cozannet, P., Kidd, M.T., Montanhini Neto, R., Geraert, P.-A., 2017. Next-generation non-starch polysaccharide-degrading, multi-carbohydrase complex rich in xylanase and arabinofuranosidase to enhance broiler feed digestibility. Poult. Sci. 96, 2743–2750. https://doi.org/10.3382/ps/pex084.
European Food Safety Authority (EFSA), 2011. Scientific opinion on the safety and efficacy of Biogalactosidase BL (alpha-galactosidase and beta-glucanase) as feed additive for chickens for fattening. EFSA Panel on Additives and Products or Substances used in Animal Feed (FEEDAP). EFSA J. 9, 2451. https://doi.org/ 10.2903/j.efsa.2011.2451. https://doi.org/10.2903/j.efsa.2011.2451
Llamas-Moya, S., Girdler, C.P., Shalash, S.M.M., Atta, A.M., Gharib, H.B., Morsy, E.A., Salem, H., Awaad, M.H.H., Elmenawey, M., 2020. Effect of a multicarbohydrase containing alpha-galactosidase enzyme on the performance, carcass yield, and humoral immunity of broilers fed corn-soybean meal-based diets of varying energy density. J. Appl. Poult. Res. 29, 142–151. https://doi.org/10.1016/j.japr.2019.10.001.
Zhang, B., Cao, Y., Chen, Y., Li, Y., Qiao, S., Ma, Y., 2010. Effects of α-galactosidase supplementation on performance and energy metabolism for broilers fed corn-nondehulled soybean meal diets. Asian-Australas. J. Anim. Sci. 23, 1340–1347. https://doi.org/10.5713/ajas.2010.10079.